Selasa, 30 Mei 2023 – 10:48 WIB
bola VIVA – Arema FC memastikan tidak ada jaminan bagi putra daerah untuk bermain reguler. Semua pemain diharuskan menunjukkan permainan terbaiknya jika tidak, mereka bahkan terancam tersingkir meskipun pemain tersebut berasal dari Malang.
Asisten pelatih Arema FC, Joko Susilo mengatakan, untuk mendapatkan posisi di skuat utama pemain harus menunjukkan semangat juang yang tinggi. Meski pemain terikat kontrak, bukan tidak mungkin mereka akan dipecat atau dipinjamkan jika tidak memenuhi ekspektasi tim pelatih.
“Semuanya tidak aman. Kami selalu mengatakan tidak semuanya aman, baik berstatus kontrak maupun tidak,” kata Joko Susilo, Selasa, 30 Mei 2023.
Di skuat Arema FC musim ini mayoritas beranggotakan Arek-Arek Malang. Setidaknya ada 11 pemain asal Malang. Di antaranya, Dendi Santoso, Johan Alfarizi, Teguh Amiruddin, Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo, Achmad Figo, Tito Hamzah, Gufroni Al Ma’ruf, Jayus Hariono, Dicky Agung Setiawan dan Bayu Aji.
Skuad Arema FC berlatih di Pantai Ngantep, Kabupaten Malang
Pelatih yang biasa disapa Gethuk itu mengatakan, kebijakan ini dibuat agar para pemain selalu memberikan yang terbaik untuk Singo Edan. Pasalnya, ancaman eliminasi bisa datang kapan saja kepada seluruh pemain Arema FC.
“Kami sudah melamar seperti itu. Jadi kami tidak bisa masuk sekarang, kami bisa menunggu setahun, kami tidak bisa. Tidak aman kapan saja dia tidak memenuhi kriteria kami, waktunya sudah habis. Anda bisa melepaskannya, malam ini. atau besok, kamu bisa melepaskannya,” kata Gethuk.
Halaman selanjutnya
Di sisi lain, Arema FC terus melakukan persiapan matang dengan berbagai program latihan. Tak hanya melatih taktik dan teknik di lapangan, mereka juga melatih fisik para pemain di pantai dan kebun raya.