Jumat, 12 Mei 2023 – 05:34 WIB
Olahraga VIVA – Dwi Rahayu Pitri ingin bernostalgia saat meraih medali emas Soft Tennis tunggal putri SEA Games 2023, sebagaimana medali yang diraihnya pada SEA Games 12 tahun silam.
Dwi Rahayu memastikan medali emas diraih setelah mengalahkan wakil Filipina, Noelle Nikki Zoleta, dengan hasil imbang 7-4, setelah sebelumnya tertinggal 1-3 pada Rabu, 10 Mei lalu.
“Seperti flashback ke SEA Games 2011 kemarin. Seperti terakhir kali naik podium tengah, sekarang punya anak, sudah menikah, masih bisa. Bisa bangga dengan diri sendiri,” ujar Dwi ditemui usai acara penyambutan atlet SEA.Sports di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis malam, 11 Mei 2018.
Ini merupakan kali kedua Dwi mengikuti SEA Games, setelah mengikuti SEA Games 2011. Saat itu, ia berhasil membawa pulang tiga medali, yakni medali emas nomor beregu putri, medali perak ganda putri, dan perunggu tunggal putri. medali. Terakhir kali ia meraih medali di ajang multievent internasional adalah di Asian Games 2018 saat ia meraih medali perunggu di tunggal putri.
Atlet soft tennis putri Indonesia, Dwi Rahayu Pitri
Prestasi ini semakin indah bagi Dwi yang harus berpisah dengan putranya yang masih berusia tiga tahun saat menjalani latihan khusus SEA Games.
“Maksud saya biarkan di pagi hari, jadi terkadang dia masih tidur, saya akan meninggalkannya seperti itu, kan? Sebenarnya kami ada base camp di Puri TC, hanya karena rumah saya di sini dan saya punya anak, saya bolak-balik,” ujar istri pelatih soft tennis putra Prima Simpati Aji itu.
Halaman selanjutnya
Meski soft tennis terbukti mampu meraih prestasi di SEA Games 2023 yakni dua medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu, Dwi menilai persiapan dan persaingan atlet soft tennis masih kurang. Ia juga berharap ke depan akan ada pertandingan soft tennis yang lebih banyak lagi.