Senin, 30 Januari 2023 – 13:04 WIB
Bola VIVA – Direksi dan manajemen berencana membubarkan Arema FC karena kondisi Malang yang kurang menguntungkan. Ini akibat kekesalan sebagian Aremania yang tak puas dengan upaya pengusutan Tragedi Kanjuruhan oleh manajemen Arema FC.
Dimana kekesalan itu berlanjut dengan demo di kantor Arema FC. Aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat atas nama Arek Malang berakhir ricuh pada Minggu, 29 Januari 2023 kemarin.
Akibatnya, beberapa kerusakan terjadi di Kantor Arema FC. Misalnya kaca Kedai Arema FC pecah dan interior official store klub dirusak oleh pengunjuk rasa yang diprovokasi oleh massa penjaga kantor Arema FC.
Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Bersatu Indonesia (PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto mengatakan, manajemen sudah berusaha mempertahankan eksistensi klub. Maka bertahanlah dengan terus bersaing dengan sanksi dan denda dari PSSI.
“Kami menjaga eksistensi klub agar tetap bisa bersaing meski dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, dan menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan. Kami sangat memahami duka yang berkepanjangan, Kami akan terus bekerja dan berusaha agar situasi ini kembali normal,” kata Tatang, Senin, 30 Januari 2023.
Tatang menyebut upaya manajemen Arema FC dinilai tidak sesuai dengan keinginan suporter dalam upaya mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Manajemen akan mempertimbangkan pembubaran klub Arema FC karena tidak kondusif.
Halaman selanjutnya
“Tentu kami menanggapi kejadian ini (demonstrasi di kantor Arema FC) direktur dan manajemen berkumpul untuk membicarakan langkah selanjutnya. Kalau dulu kita mengira banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola, khususnya Arema FC seperti UKM, pedagang kaki lima hingga pedagang kecil lainnya,” kata Tatang.